Senin, Februari 16

HAKIKAT PENDIDIKAN

Apa sih hakikat pendidikan ? dan apakah tujuan yang hendak dicapai oleh institusi pendidikan ?

Agak miris lihat kondisi saat ini. Institusi pendidikan tidak ubahnya seperti pencetak mesin ijazah. Agar laku, sebagian memberikan iming-iming lulus cepat, status disetarakan, dapat ijazah,dsb. Apa yang bisa diharapkan dari pendidikan seperti ini ? Ki Hajar Dewantara mungkin akan menangis melihat kondisi sekarang ini. Bukan lagi bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa, tapi lebih mirip mesin tua yang mengeluarkan produk yang sulit diandalkan kualitasnya.

Pendidikan lebih diarahkan pada menyiapkan tenaga kerja “buruh”. Bukan lagi pemikir-pemikir handal yang siap menganalisa kondisi. Karena pola pikir “ buruh “ lah segala macam hafalan dijejalkan kepada anak murid, dan semuanya hanya demi satu kata IJAZAH....

Apa sebaiknya hakikat pendidikan ?
Saya setuju dengan kata mencerdaskan kehidupan bangsa. Tapi, ini harus diterjemahkan lagi dalam tatanan strategis. Kata mencerdaskan kehidupan bangsa mempunyai 3 komponen arti yang sangat penting (1) cerdas (2) hidup (3) bangsa.

Tentang cerdas
Cerdas itu berarti memiliki ilmu yang dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan real/nyata. Cerdas bukan berarti hafal seluruh mata pelajaran, tapi kemudian bingung saat harus menciptakan solusi bagi kehidupan nyata. Cerdas bermakna kretaif dan inovatif. Cerdas berarti siap mengaplikasikan ilmunya.

tentang hidup
Hidup itu adalah rahmat yang diberikan oleh Allah sekaligus ujian dari- Nya. Hidup itu memiliki filosofi untuk mengahargai kehidupan dan melakukan hal-hal yang terbaik untuk kehidupan itu sendiri. Hidup berarti merenungi bahwa suatu hari kita akan mati, dan segala amalan kita akan dipertanggungjawabkan kepada-Nya. Bisa jadi seseorang masih hidup tapi nurani kehidupannya sudah mati saat ketika dia menganiaya orang lain, melakukan korupsi, bahkan saat dia membuang sampah sembarangan.

tentang bangsa
Manusia selain sesosok individu, dia juga adalah makhluk sosial. Dia adalah komponen penting dari suatu organisme masyarakat. Sososk individu yang agung, tapi tidak mau menyumbangkan apa-apa bagi masyarakatnya, bukanlah yang diajarkan agama maupun pendidikan. Setiap individu punya kewajiban untuk meyebarkan pengetahuannya kepada masyarakat, berusaha meningkatkan derajat kemudian masyakarat sekitarnya, dan juga berperan aktif dalam dinamika masyarakat. Siapakah masyarakat yang dimaksud disini? Masyarakat yang dimaksud adalah identitas bangsa yang menjdai ciri suatu masyarakat. Era globalisasi memang mengaburkan nilai-nilai kebangsaan, karena segala sesuatunya terasa dekat.

Inilah sekelumit tulisan yang saja jadikan pokok pemikiran buat apa hakikat pendidikan sebenarnya....

by Acy..........

1 komentar: